Recent Posts


Breaking News

Disebut Tak Lolos Ke Parlemen Di 2019, NasDem Evaluasi Kinerja


Dalangqq - Sekretaris Jenderal Partai NasDem Jhonny G Plate mengatakan pihaknya akan menjadikan hasil survei elektabilitas partainya dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA sebagai bahan evaluasi kinerja. Survei LSI menyebut NasDem menjadi salah satu partai yang sulit menembus ambang batas parlemen 4 persen di Pemilu Serentak 2019.

"Kami tetap optimis kok. Ini kan hanya salah satu daripada alat untuk kita mengevaluasi kinerja. Organisasi harus kita bangun," kata Jhonny saat dihubungi, Kamis (25/1).

Meski memakai hasil survei eksternal, Jhonny menyebut NasDem juga melakukan survei sendiri terkait elektabilitas partai. Namun, hasil survei internal tidak untuk dipublikasikan kepada publik.

"Internal itu acuan untuk kepentingan internal. Pasti metodologinya sama. Akurasi, responden pasti kita tidak ada pesan-pesan sponsornya. Netralitas pasti terjaga dengan benar. Tapi bukan untuk keperluan publik," tegasnya.

Sejauh ini, NasDem telah melakukan persiapan jelang Pemilu Serentak 2019, seperti konsolidasi organisasi hingga rekrutmen calon legislatif.

"Pemantapan organisasi, rekrutmen politisi sedang kami lakukan. Dan optimistis," tandas Jhonny.

Peneliti Lingkar Survei Indonesia (LSI) Rully Akbar mengatakan ada lima partai yang bisa kesulitan dalam menembus parliamentary threshold (ambang batas parlemen) di Pileg 2019. Hal itu ia katakan saat merilis hasil survei dengan timnya di Lembaga Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

Hasilnya ada lima partai seperti PPP, NasDem, PKS, PAN, Hanura yang dianggap tak mudah untuk bisa menembus parliamentary threshold. Sebab persentase parliamentary threshold sekarang sebesar 4 persen di 2019.

"Lima partai lama yang belum aman PPP, NasDem, PKS, PAN, Hanura. Masih ngeri-ngeri sedap untuk bisa lolos parliamentary threshold," kata Rully.

Lima partai itu mendapatkan persentase kurang dari empat persen. Jika pemilu dilakukan hari ini, maka presentase PPP hanya 3,5 persen, NasDem 4,2 persen, PKS 3,8 persen, PAN 2,0 persen dan terakhir Hanura dengan 0,7 persen.

Tidak ada komentar