Erdogan Sebut Pasukan AS Akan Berhadapan Dengan Turki, Iran, dan Rusia Di Manbij
Dalangqq - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan kehadiran pasukan Amerika Serikat di Manbij, Suriah, bukan untuk melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melainkan melawan pasukan Turki, Iran, bahkan Rusia.
"AS mengklaim mengirim 5.000 truk dan 2.000 pesawat kargo berisi senjata untuk perang melawan ISIS, namun kami tidak mempercayai hal itu. Dengan pasokan senjata tersebut, bisa dipastikan bahwa AS memperhitungkan untuk melawan Turki dan Iran, dan mungkin juga Rusia," kata Erdogan kepada anggota Partai AK, dikutip dari laman Sputnik, Selasa (6/2).
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membatasi tindakan pencegahan terhadap pejuang Kurdi di Afrin, namun akan memindahkan pasukan ke Manbij di mana AS memiliki sekitar 2.000 personil militer di wilayah tersebut.
"AS harus meninggalkan Manbij di Provinsi Aleppo karena Turki berencana mengembalikan wilayah itu kepada 'pemilik sebenarnya'," tegas Erdogan.
Meski telah mengumumkan pemindahan pasukan, Pentagon menyatakan pihaknya tidak melihat indikasi Turki berencana memperpanjang operasi ke Manbij.
Seperti diketahui, Turki telah melakukan operasi militer dengan kode nama 'Ranting Zaitun' di Afrin untuk melawan pasukan Kurdi sejak 20 Januari lalu sebagai tanggapan atas pengumuman AS yang akan melatih 30.000 pasukan keamanan perbatasan di Suriah yang disebut Turki sebagai 'tentara teroris'.
Afrin saat ini dikendalikan oleh pasukan Unit Pertahanan Rakyat (YPG) yang didukung AS. Turki menilai YPG sebagai pasukan yang berafiliasi dengan pemberontak Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dicap sebagai organisasi teroris.
Pemerintah Suriah dengan tegas mengecam operasi militer tersebut dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negara. Namun Turki menegaskan bahwa serangan tersebut tidak ditujukan untuk melawan pemerintah melainkan hanya teroris.
Dalam rekaman yang muncul di internet, tampak pasukan militer Turki berkonvoi dan tiba di Aleppo Selatan yang berdekatan dengan markas organisasi teroris Tahrir al-Sham. Di antara 50 kendaraan yang beriringan tersebut, terdapat armada pengangkut personel lapis baja (APC), kapal tanker bahan bakar, kendaraan anti serangan ranjau (MRAPs) dan truk militer.
Tidak ada komentar
Posting Komentar