Recent Posts


Breaking News

Cerita Suami Yang Tega Jual Istri Sendiri Di Semarang


Dalangqq - Umumnya, suami akan cemburu bila istri digoda orang lain. Suami akan melindungi dan mengayomi istrinya dalam membina biduk rumah tangga. Tapi suami yang satu ini malah kebalikannya.

Suami inisial HEN (33) ini tertangkap basah sedang menjual istrinya di Jalan Tanjung dekat Stasion Poncol Kota Semarang.

Wanita cantik yang juga istri HEN inisal ELS (20) terjaring razia oleh Tim Gabungan Satpol PP dan Polrestabes Semarang yang sedang melakukan razia pekat di Jalan Tanjung Semarang, Kamis (25/1/2018) dini hari.

Malam itu, beberapa PSK termasuk ELS sedang mangkal di lokasi tersebut. Mereka kabur begitu lihat beberapa polisi datang menghampiri.

ELS juga kabur. Wanita cantik ini lari masuk warung. Di dalam warung angkringan yang tak jauh dari lokasi razia sudah ada HEN yang tak lain adalah suami sah dari ELS.

Saat itu HEN mengaku sedang nongkrong. Saat ELS terjaring razia Satpol PP, HEN membela bahwa mereka suami istri.

Tak tanggung-tanggung HEN menunjukkan dua surat nikah. Dan memang benar bahwa ELS adalah istri sah HEN.

ELS juga membantah bahwa dirinya sedang menjajakan diri di kawasan Jalan Tanjung.

Wanita cantik itu sedang jajan di warung bareng sang suami yaitu HEN.
Sempat terjadi perdebatan antara aparat dan pasangan suami istri itu.

"Ini buku nikah kami. Kurang apa? Masih tidak percaya kalau dia istri saya?" kata HEN meninggi di hadapan petugas. Dia tunjukkan buku nikah.

Aparat tak langsung percaya karena melihat langsung ELS beserta PSK lain kabur.

Semula para PSK itu mangkal di Jalan Tanjung. ELS lari dari Jalan Tanjung menuju warung ini.

Satpol PP kemudian periksa identitas dan menyelidiki informasi dari ponsel pasangan suami istri itu.

Ditemukan sejumlah pesan berupa rincian daftar harga PSK.

"Masih bantah? Kamu tega jual istrimu sendiri? Suami apa kamu ini?" seru petugas ke HEN.

HEN yang tadi galak dan bersuara tinggi akhirnya luruh dan bicara lirih.
Matanya berkaca-kaca.

Dia mengakui istrinya sedang menjajakan diri.

Akhirnya HEN mengakui bahwa dia antar jemput dari Kaliwungu Kudus ke Kota Semarang hampir tiap malam.

HEN mengaku keseharian membuka jasa tambal ban namun tak cukup untuk menafkahi istrinya.

Apalagi pasangan ini punya cicilan motor, yaitu sepeda motor ELS yang digunakan untuk wira wiri.

Begini kata HEN "Saya tak mampu menafkahi. Mungkin dengan cara saya menjaga dia saat jual diri bisa menebus dosa saya sebagai suami."

Tiap malam, HEN dan ELS mangkal di Jalan Tanjung.
Mereka selalu membawa buku nikah. Yaitu untuk mengelabui petugas maupun penting digunakan saat akan check in di hotel.

Pasangan itu berasal dari Kabupaten Kudus. Mereka melaju Semarang-Kudus setiap hari. "Kalau capek saya tidur di hotel tempat istri tidur dengan pria lain. Jadi, gantian kalau dia (laki-laki hidung belang) selesai," beber pria kelahiran Buton, Sulawesi Tenggara itu.

Untuk tarif short time (ST) berhubungan badan Rp 300 ribu belum termasuk ongkos hotel.

Dalam semalam, ELS bisa mengantongi sekitar Rp 700 ribu.
Mereka digelandang ke kantor Satpol PP Kota Semarang di Jalan Ronggolawe Barat, Gisikdrono, Semarang Barat.

Kabid Ketertiban Umum dan Kententraman Masyarakat Satpol Kota Semarang, Martin Stevanus Dacosta mengatakan, giat razia penyakit masyarakat atau pekat kategori PSK dilakukan untuk menegakkan peraturan daerah (Perda) Kota Semarang nomor 5 tahun 2017 tentang ketertiban umum.

"Mereka kena Tipiring (tindak pidana ringan) serta wajib sidang," jelas Martin. (tribunjateng/daniel ari purnomo)

Tidak ada komentar